WARGA DI HUJANI DEBU DAN POLUSI UDARA, PT, CENTURY METALINDO.
Serang || Media Humas Polri
Warga kampung kalong RT 02 RW 04, Desa Sukatani kecamtan Kibin kabupaten serang Banten mengeluhkan polusi debu yang mencemari rumah – rumah warga bahkan Debu yang beraroma bahan nekel tersebut mengancam kesehatan warga.
Warga menduga debu berwarna putih yang mencemari udara hingga masuk ke dalam rumah mereka itu berasal dari aktivitas salah satu perusahaan peroduksi Nekel di Desa tersebut. .salah satu warga yang rumahnya sangat dekat dengan pabrik mengatakan. Polusi Debu dari aktivitas produksi nikel sudah berlangsung cukup lama.Dia dan keluarganya termasuk yang terdampak dari polusi Debu tersebut.
Mereka beroperasi siang malam. Malamnya kami kebisingan siangnya kami harus menghirup Debu – Debu yang berterbangan dari pabrik itu. kami sudah sangat terganggu. Debunya Sampai masuk ke dalam rumah bahkan ke kamar, kata. Warga kepada media Humas POLRI com id. 13/07/Juli. 2022).
Warga . Menuturkan, polusi debu dari pabrik itu tentunya mengancam kesehatan keluarganya dan masyarakat sekitar, pernapasan anak saya jadi terganggu. Jadi sering batuk – batuk sekarang saya khawatir karena keberadaan pabrik Debu semakin bertebaran di pemukiman warga kampung kalong tuturnya.
Menurut. Warga pernah ada yang datang ke pemukiman untuk mengambil sampel Debu itu dengan alasan akan diuji apakah mengandung bahan kimia beracun atau tidak
Tapi hasilnya masyarakat hingga kini belum mengetahui.
Menambahkan, warga pernah beberapa kali mendatangi pabrik dan meminta mereka untuk memperhatikan kesehatan warga sekitar, namun keberatan yang di sampaikan oleh warga tidak di gubris.
Senanda dengan warga sekitar mengaku telah menyampaikan keluhannya kepada pemerintah setempat. Namun hingga kini belum ada tindakan terhadap pabrik tersebut.
Kami sudah melapor ke RT, dan RW ,tapi mereka, masih saja beroperasi siang malam.warga yang rumahnya berdekatan dengan pabrik, pasti kebisingan terus sepanjang hari, ujarnya.
Kami Juga mohon kepada Dinas terkait kabupaten serang Banten menindaklanjut pengecekan . ucapnya.warga. selanjutnya
Diduga pt. Century abaikan kesehatan dan kenyamanan warga kampung kalong Desa barengkok kecamatan Kibin kabupaten serang Banten salah satu masyarakat kampung kalong merasa terdampak itu, mengungkapkan kekesalannya karena setiap hari Debu berserakan di rumah. Didepan Awak media salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan rasa ke kecewanya dengan raut wajah Yang menyimpan rasa kecewanya, tegas warga. terpisah
Selain di keluhkan warga . PT.century malindo diduga buang limbah cair ke media lingkungan
Perusahaan pabrik nikel PT.century metalindo yang beralamat di Desa barengkok kecamatan Kibin kabupaten serang Banten diduga kuat cemari lingkungan dengan membuang limbah cair ke media lingkungan
Limbah cair tersebut diduga bersumber dari PT.century diketahui ketika awak media menulusuri aliran air limbah cair di media lingkungan PT.century itu artinya limbah tersebut diduga belum selesai baku mutu yang dipersyaratkan untuk di alirkan ke media lingkungan hidup. Karena tidak melalui proses hingga tahap akhir.
Terlihat dari penampakan warna limbah cair yang di alirkan melalui drainase media lingkungan
Ketua, DPK GERAHANA INDONESIA angkat bicara saat di wawancara Terkait perihal ini mengatakan berdasarkan temuan awak media atas dugaan dumping limbah cair tersebut oleh PT.century di Desa barengkok kecamatan Kibin kabupaten serang Banten perlu mendapat perhatian dan keseriusan dari kepemerintahan melalui dinas terkait,
Jika diperhatikan dari penampakan dan warna limbah tersebut, sangat kita yakini.itu adalah limbah cair yang mengandung racun dan tergolong limbah B.2. sehingga ini penting untuk di tindak lanjut oleh pemerintah setempat melalui dinas terkait, agar diketahui Dinas Terkait, agar diketahui apakah tindakan yang membuang limbah itu melanggarnya ketentuan atau merusak lingkungan dengan dampak pencemaran terhadap media lingkungan dan air permukaan di sekitarnya. Ujarnya.Jsm.ketua DPK GERAHANA INDONESIA menjawab pertanyaan Awak media.
(Pardi) MHP. ****
