Warga Gotong Royong Bersihkan Tanah Sisa Galian Pembangunan Drainase di Jalan Nasional lll Bayah
Mediahumaspolri.com || Lebak – Para pemilik toko dan masyarakat pengguna jalan Nasional lll mengeluhkan polusi debu dari sisa galian pembangunan drainase di titik lokasi Kota Bayah ruas Bunderan Terminal Bayah – Cibareno Km.01 Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Pelaksana pembangunan drainase di tuding abai terhadap penanganan limbah galian yang mengakibatkan jalan kotor dan debu beterbangan, mengakibatkan terjadinya polusi udara dan ketidak nyamanan para pemilik juga pengunjung toko serta para pengguna jalan, terlebih bagi para pengguna sepeda motor.
Akibat abai dan terkesan tidak bertanggung jawab dari pihak pelaksana pembangunan drainase, agar tidak terus menerus terjadi polusi dan debu beterbangan, warga masyarakat setempat melakukan gotong-royong menyiram dan melakukan pembersihan jalan.
Dikatakan pemilik toko, Ketua RT.003/RW.009 Desa Bayah Barat yang juga selaku ketua Komunitas Pemerhati Peduli Lingkungan ( Pepeling ), mengatakan bahwa ia selaku ketua RT bersama masyarakat melakukan gotong-royong membersihkan sisa tanah galian yang dibiarkan begitu saja oleh pelaksana pembangunan dan mengakibatkan debu beterbangan apabila kendaraan lewat.
“Kami bersama warga pemilik toko membersihkan tanah sisa galian tersebut dengan cara menyiram dan menyapu jalan. Karena kalau terus dibiarkan kami akan terus merasa terganggu dan tidak nyaman oleh debu yang beterbangan. Apa lagi kalau ada kendaraan lewat, debu tanah tersebut membuat sesak napas dan barang dagangan kotor kena debu. Dan apa bila ada hujan membuat jalan di depan toko kami ini becek dan licin,” beber Johan, Rabu (30/11/2022).
Juga dikatakan salah seorang karyawan PT. Cemindo Gemilang yang setiap hari melewati jalan raya tersebut mengaku, bahwa dirinya merasa terganggu dengan kegiatan pembangunan drainase tersebut, itu karena pihak pelaksana pembangunan yang terkesan abai terhadap hak umum di sana, seperti yang saya rasakan, selain menyebabkan kemacetan juga tidak nyaman akibat debu yang beterbangan dari sisa limbah galian yang tidak di bersihkan,” keluhnya.
Program pembuatan drainase jalan nasional III ini, programnya bagus, tetapi kalau dilaksanakan oleh kontraktor yang tidak profesional dan tidak berpengalaman menimbulkan dampak yang tidak termitigasi dan kualitas juga diragukan ya. Tidak punya quality, imbuh Ketua Komunitas Peleling.
Ditempat terpisah, mandor pekerja Martoni saat ditanyakan terkait tidak ada penanganan sisa galian pembangunan drainase tersebut, mengatakan bahwa ia tidak ada pekerja yang diperintahkan untuk melakukan pembersihan tanah sisa galian itu, dan mungkin karena pekerjaannya juga belum selesai, katanya, saat dikonfirmasi wartawan via telephon celuller, Rabu (30/11/2022).
Asep Dedi Mulyadi – MHP