Media Humas Polri || Bandar Mataram
Lo Lo gak bahaya tah pada umumnya Pasar adalah merupakan tempat perputaran ekonomi, taransaksi jual beli dari mulai sembako, kuliner, jasa, dan barang-barang keperluan masyarakat pada umumnya, namun beda dengan yang ada di Pasar Kodem yang berdomisili di jl Lintas timur Kampung Sriwijaya, Mataram Kecamatan Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah.
Di pasar tersebut ada sebuah tempat , yang tidak hanya menyediakan miras namun juga menyediakan Kue Lempit basah dari wanita penghibur yang datang silih berganti, di tempat yang d ketahui milik Ujang, warga blok Vetran yang buka usaha, Lapo Tuak yang ada menu Kue Lempit basah nya.
Hal tersebut menjadi keluhan bagi warga lingkungan terutama yang ada di Lingkup Pasar Kodem, beberapa warga saat di temui awak media ini, SP 45 th , pedagang, mengatakan Ya di tempat Ujang itu selalu rame Mas, Selain pada minum-minuman keras sampai larut malam bahkan tak jarang hingga dini hari, di situ juga ada wanita penghibur yang siap dengan Kue Lempit Basahnya , kadang ada dua, tiga, gak pasti mas ganti ganti yang datang kesitu.
Salah satu warga yang minta namanya tidak di tulis saat di ajak ngbrol awak media, menyampaikan, Ya kami selaku warga lingkungan terus terang merasa terganggu, dengan kegiatan yang ada di tempat Ujang, Tiap malam suara berisik orang yang pada minum-minum , sering juga ada keributan kecil sesama peminum, ya biasalah mas kalo sudah dalam pengaruh miras pasti ada yang reseh.
“Kami sudah senang kemaren ada petugas Pol PP, kami kira mau Di suruh tutup, e malah gak, Kami sangat berharap, adanya tindakan tegas dari pihak terkait, karena tempat seperti itu tidak selayaknya ada di Pasar, depan Balai desa, depan Puskesmas rawat inap , Ada Sekolah SD, bahkan gak jauh dari masjid Agung yang ada di kampung Kami”
“Karena tempat tersebut sangat berdampak negatif untuk kami warga lingkungan terutama yang ada di Lingkup pasar Kodem ini”,tutupnya ,
Ujang saat di konfirmasi di lokasi, mengatakan bahwa “tempat Ini milik bapaknya pak Slamet (tapi orang luar taunya punya saya) iya ada ceweknya, saya jemput dari yukum ada empat ,tapi yang orang Mesuji Sama (Meli) orang Betung sudah pulang , itu ada Nopi orang yukum, Saya tau mas Masyarakat Resah tapi gimana kalo gak ada plenguknya (wanita penghibur ) pungkas Ujang” (kairul Anam)