Warga Pengguna Jalan dan Pedagang Kaki Lima Keluhkan Akibat Pembangunan Drainase Jalan Nasional lll di Bayah
Mediahumaspolri.com || Lebak – Pembangunan drainase jalan nasional lll yang bertitik lokasi di bunderan terminal Bayah, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, ruas Bayah-Cibareno Km. 01 banyak dikeluhkan masyarakat pengguna jalan, dan akibat tidak terpasang papan informasi publik (PIP) banyak pihak yang mempertanyakan tranparansi dari kegiatan pembangunan drainase ini sehingga dipandang menutup-nutupi anggaran pemerintah yang di alokasikan dalam pembangunan tersebut, sehingga terkesan proyek siluman.
Masyarakat pengguna jalan banyak mengeluhkan terhadap Amdal Lalin kemacetan yang ditimbulkan dari pembangunan drainase ini, dan menganggap pihak pelaksana tidak profesional dalam melaksanakan kegiatan pembangunan.
Seperti dari hasil pantauan wartawan di lapangan, Selasa (15/11/2022), pihak pelaksana tidak memasang papan informasi publik (PIP), sehingga tidak diketahui siapa pihak pelaksana kegiatan, besar anggaran, juga berapa hari kalender waktu pengerjaan. Selain itu, pihak pelaksana terlihat sembarangan menyimpan yudit drainase di badan jalan, yang telah mengakibatkan jalan sempit dan menimbulkan kemacetan, apalagi jalan tersebut jalur padat truk tronton aktivitas perusahaan semen Merah Putih PT. Cemindo Gemilang.
Seperti yang diungkapkan Ketua RT.003/RW.009 Johan, kepada wartawan banyak juga warga yang mengeluh terutama pedagang yang pencahariannya terganggu dan menilai proyek pembangunan drainase terkesan “terbengkalai lambat pengerjaannya sementara galian sudah dibongkar. Tidak jelas siapa kontraktornya, juga tidak jelas berapa anggaran yang di gunakan, hal itu karena pihak pelaksana proyek tidak memasang papan informasi publik.
“Ini kontraktornya siapa ?, nama PT nya belum tau?, kalo yang sebelumnya PT Amazing Papua Table, nyari papan proyeknya belum ketemu. Anggaran berapa M, waktu penyelesaian sampai kapan, belum tau juga nih,” terang Johan, melalui komunikasi WhatsApp.
Sementara itu saat wartawan coba minta keterangan via WhatsApp kepada mandor teknis proyek Udin, tidak merespon konfirmasi dari pihak media.
Asep Dedi Mulyadi – MHP