Workshop Preliminary Untuk Mencapai Indonesia’s FOLU Net Sink 2030
Media Humas Polri
“Maluku-Sebagai tindak lanjut dari pembukaan sosialisasi Indonesia’s forestry and other land USE (FOLU) Net SINK 2030 Provinsi Maluku, pada Senin (20/02/23), Maka Dilaksanakan Workshop Preliminary penyusunan rencana kerja sub Nasional, yang bertempat di Swissbel Hotel Ambon, Selasa (21/02/23).
Kegiatan tersebut dibuka oleh kepala balai pengelolaan hutan lestari wilayah XIV Ambon yang juga selaku koordinator wilayah UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Maluku Arnold Rikumahu, yang dihadiri juga oleh PLH Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Haikal Baadilah, Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Dr. Hanif Faisol Nurofiq S.Hut., MP, Tenaga Ahli Pusat, Kapokja Teknik Restorasi Badan Restorasi Gambut Dan Mangrove, beserta Unsur terkait lainnya.
Dalam sambutan Arnold Rikumahu mengharapkan dari workshop ini, pola pikir dan kerjasama yang baik antara lintas sektor, dapat dikolaborasikan sehingga apa yang disusun ini dapat mendukung program kerja Nasional, dan dapat membuktikan bahwa di Maluku sendiri tidak mengelola Hutan secara sembarangan.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Dr. Hanif Faisol Nurofiq S.Hut., MP, menjelaskan saat di wawancarai bahwa Program ini tentu di bangun dari Empiris yang sudah ada, pelaksanaan sudah ada, kemudian dijagai secara ditail oleh teman-teman akademisi sehinga tingkat ketidak berhasilan menjadi berkurang.
Selama ini program kehutanan yang dari pusat dan dari daerah itu tidak menjadi satu kesimpulan, sehianga berbagai upaya dan keuangan telah di susun dari berbagai unsur terkait untuk mendorong sektor volum menjadi sektor penyerap yang dibutuhkan. Sehinga iktiar ini tidak begitu saja, tetapi dapat terlanksanakan dengan program dan target-target yang lebih besar dari yang di jalankan Tutur Hanif.
Selain itu PLH Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Haikal Baadilah pula menambahkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh kementerian lingkungan hidup dan kehitanan ini, akibat sektor kehutanan dan lahan merupakan sektor yang memberikan sumbangan terbesar untuk pengurangan emisi.
Diharapkan dengan program ini secara Nasional tahun 2030 diharapkan bahwa kita suda memiliki emisi yang nol. Artinya, tingkat emisi itu sama penyerapannya, atau penyerapan lebih besar dari emisi. Ini adalah target pemerintah Indonesia ke Go Internasional, sehinga telah d susun dokumen emisi ini, selanjutnya penyusunan rencana operasinal Nasional terhadap FLOU dan hari ini di tindak lanjuti dengan penyusunan RO sub Nasional tingkat Provinsi Maluku. Tutup Baadilah.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Workshopu yaitu tercapainya Final Draft SK Gubernur dan struktur pelaksana, daftar PIC Aksi Mitigasi, kesepakatan outline Renja, pencermatan shp untuk kesepakatan kerja, dan tim kerja yang nantinya dapat bersinergi dalam tercapainya net sink 140 juta ton CO2e atau emisi negatif sebesar 140juta ton CO2e pada tahun 2030, mendukung net zero emmision sektor kehutanan, serta memenuhi target NDC yang menjadi kewajiban nasional Indonesia sebagai kontribusi bagi agenda perubahan iklim global, dengan memperhatikan visi Indonesia yang lebih ambisius dalam dokumen LTS-LCCR dan Enhanced NDC.