Media Humas Polri // Surabaya
Pembukaan Loker oleh PLT Dirut Bank BPR UMKM Jatim ditengarai menjadi langkah arogan serta akan menjadi perhatian MAKI Jatim secara kelembagaan.
Pasca disahkan sebagai PLT Direktur Utama Bank UMKM Jatim per tanggal 23 April 2024,Irwan Eka Wijaya Arsyad langsung membuka open rekrutmen sebagai Pimpinan Cabang Bank BPR UMKM Jatim.
Dalam pelaksanaan RUPS LB,teridentifikasi bahwa memang sebanyak 25 Pimcab Bank BPR UMKM Jatim meminta Yudi kembali menjabat sebagai Dirut Bank UMKM Jatim.
Hal ini jelas tidak sejalan dengan konsep evaluasi dari penentu Policy atau kebijakan yang menginginkan adanya perubahan dalam jajaran Direksi Bank UMKM Jatim.
” Menurut saya,yang aneh adalah seorang PLT yang belum akan menjabat secara definitif,sudah berani membuka Loker sebagai Pimpinan Cabang, ditengah kondisi bahwa Pimcab masih menjabat sampai sekarang dengan kwalitas yang juga maksimal,” jelas Heru MAKI.
Sangat naif karena sebenarnya di dalam internal Bank UMKM Jatim,sebenarnya belum ada hal yang sangat urgent terutama pada jajaran Pimpinan Cabang Bank UMKM Jatim di daerah.
Launching lowongan kerja ini akan menjadi narasi yang sifatnya kontraproduktif ditengah maksimalnya kinerja Pimpinan Cabang Bank UMKM Jatim.
“Sebelumnya MAKI Jatim sudah mencium aroma tidak sedap pasca pelaksanaan RUPS LB Bank BPR UMKM Jatim yang diwarnai ketidak hadiran Yudi sebagai Direktur Utama Non Aktif dan PJ Gubernur Jawa Timur yang diwakili PLT Asisten 2 Bidang perekonomian dan pembangunan,” Pak Joko.
MAKI Jatim juga sedang gencar melakukan penajaman data dari laporan yang diterima oleh MAKI Jatim.
” Indikasi awal,RUPS Bank BPR UMKM Jatim itu harusnya dilakukan tanggal 27 April 2024,mengapa kemudian harus maju dan dipaksakan dalam RUPS LB tanggal 23 April 2024,kemudian ditambah info tidak sedap,dan sekarang masih PLT Dirut,sudah membuka Loker untuk Pimcab,seakan akan Pimcab sekarang lagi bermasalah,padahal juga lagi baik baik saja semuanya,” pungkas Heru MAKI.( Yudha )