Muba || Media Humas Polri
Meli Marlina (19), warga Dusun ll Desa Bailangu, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, termasuk kategori masyarakat kurang mampu dengan kondisi tempat tinggal memprihatinkan dipinggiran Sungai Musi yang rawan longsor, begitupun kondisi bangunan rumah yang ditempatinya tergolong rumah tak layak huni terlihat telah banyak mengalami kerusakan berat dan tak memiliki sanitasi (MCK), namun ironisnya lagi meskipun program Bedah Rumah tiap tahun ada realisasinya di Desa Bailangu tetapi rumah Meli yang sudah di tinggal kedua orang tuanya (yatim piatu) ini sampai saat ini belum tersentuh program pemerintah itu.
Menurut Meli sudah berapa kali didatangi oleh aparatur pemerintah Desa Bailangu melakukan pendataan untuk diajukan sebagai KPM Beda Rumah ke pihak Pemkab Musi Banyuasin, namun sampai saat ini belum terlaksana.
“Sebenarnya sudah berapa kali didatangi pemerintah desa Bailangu mendata rumah kami untuk dimasukkan ke program Beda Rumah namun sampai hari belum terlaksana,” jelas Meli saat di kunjungi awak media pada Kamis (03/08/2023).
Meli juga menceritakan bahwa almarhummah ibunya dulu merupakan salah satu KPM PKH Bansos Kemensosial namun sekarang sudah diputus karena Rekening dan buku tabungan atasnama Mascik (almarhumah)
Saat ditanya pekerjaan sehari seharinya Meli menjawab belum memiliki pekerjaan setelah lulus dari SMA Negeri 3 Sekayu di Lumpatan Tahun ajaran 2022/2023 lalu dan tidak bisa melanjutkan pendidikan ketingkat selanjutnya karena tidak memiliki biaya.
“Saya belum memiliki pekerjaan setelah kemarin tamat dari SMA 3 dan tidak bisa kuliah karena tidak ada biayanya, jangankan kuliah untuk hidup sehari saja di tanggung oleh kakak saya yang sudah berkeluarga,” tutur Meli.
Di kesempatan ini Meli memberikan keterangan ketika ditanyakan harapannya kepada pihak Pemkab Musi Banyuasin melalui dinas terkait terhadap permasalahan yang ia hadapi saat ini, belum memiliki kemampuan untuk memperbaiki rumah yang ditempatinya.
“Ya seandainya masih diperbolehkan berharap kepada pemerintah, mohon kiranya dapat membantu saya dengan program Bedah Rumah, karena saya ini tidak mampu bangun rumah dengan biaya sendiri,” harapan Meli.
Saat dikonfirmasi kepada Kepala Desa Bailangu Ali Sodikin melalui Ferdi Kasi Kesos membenarkan keterangan Meli Marlina sudah berapa ia mengajukan berkas rumah ke Dinas Sosial namun sampai tahun 2023 ini belum ada tanda tanda di realisasi Bedah Rumah milik Meli.
“Kebetulan rumah Meli itu sudah menjadi prioritas kami Pemerintah Desa Bailangu dari sejak tahun 2021 dan telah disurvey oleh Dinas Sosial tetapi belum terealisasi, sedangkan rumah yang tidak disurvei direalisasikan bedah rumahnya,” ungkap Ferdi
“Tahun 2022 kami dapat konfirmasi dari Dinas Sosial dan dimintai lagi menaikan berkas Rumah Meli, oleh karena Ibunya Mascik meninggal maka kami buatkan surat pelimpahan hak rumah tersebut kepada Meli Marlina, akan tetapi tahun 2023 ini juga tidak terealisasi,” jelasnya.
“Kami dari Pemerintah Desa selalu siap untuk berkas berkasnya untuk bila dibutuhkan untuk mempercepat realisasi Bedah Rumah Meli baik dari pos anggaran Dinsos maupun Dinas lain ataupun Pihak lain yang dapat membantu membangunkan Rumah Tak Layak Huni milik Meli,” pungkas Ferdi.
Dari telusuran awak media Terkait Program Bedah Rumah di Desa Bailangu juga mendapatkan informasi disampaikan oleh warga yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan agak heran juga Bedah Rumah di Bailangu ini, ada yang tak punya rumah hanya ada tanah kosong dapat bantuan Bedah sedangkan ada rumah warga yang hampir roboh tidak mendapatkan bantuan Bedah Rumah tersebut.
“Menurut saya Bedah Rumah di Bailangu ini jauh dari azas ketepatan prioritas sasarannya karena dapat kita lihat di lapangan ada yang hanya tanah dapat Bedah Rumah sedangkan rumahnya hampir roboh tak tersentuh program pemerintah pusat itu,” ucapnya dengan nada bingung.
“Entah aturan apakah seperti itu saya kurang tahu, yang jelasnya hal saya sampaikan tadi itulah terjadi di lapangan,” ungkapnya mengakhiri keterangannya. (Aln)